Sambutan Ketua DPD RI
Buka Puasa Bersama
Himpunan Keluarga Masserempulu HIKMA
Jakarta, 9 April 2023
Bismillahirrohmannirrohim, Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati dan banggakan; 1. Ketua Umum DPP HIKMA, Adinda Andi Rukman N. Karumpa 2. Ketua Umum KKSS, Bapak Muchlis Patahna 3. Bupati Enrekang, Bapak Muslimin Bando 4. Sesepuh HIKMA, Bapak Profesor Muhammad Hatta Ali 5. Dewan Pembina DPP HIKMA, Bapak Iqbal Latanro 6. Ketua DPW HIKMA Seluruh Indonesia 7. Bapak Ibu dan Hadirin tamu undangan
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalam, beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari hisab nanti.
Terus terang, sebagai Dewan Penasehat, saya bangga dan bersyukur dapat hadir di tengah-tengah keluarga besar HIKMA, di bulan Ramadhan ini, dalam acara buka puasa bersama, sekaligus mensyukuri nikmat dan anugerah Allah SWT yang telah diberikan kepada HIKMA, sebagai organisasi masyarakat yang telah berusia 85 tahun.
Salah satu nikmat dan anugerah dari Allah SWT yang harus kita syukuri adalah banyaknya tokoh-tokoh Masserempulu yang telah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara ini. Di berbagai bidang dan aktivitas. Baik di dalam lembaga negara, pemerintahan, hingga dunia usaha dan aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya.
Bapak Ibu dan Hadirin yang saya hormati, Bulan Ramadhan punya arti khusus bagi bangsa Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama, Proklamasi Kemerdekaan bangsa ini dinyatakan pada tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriah. Yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 1945.
Dan sehari setelah itu, tepatnya tanggal 10 Ramadhan 1364 Hijriyah atau 18 Agustus 1945, para pendiri bangsa ini bersepakat, bahwa negara ini adalah negara yang berketuhanan. Yang dituangkan dalam Konstitusi negara ini.
Para pendiri bangsa saat itu juga bersepakat bahwa sistem bernegara kita menganut sistem Syuro. Dimana terdapat Lembaga Tertinggi yang diisi seluruh elemen masyarakat. Yang merupakan penjelmaan dari pemegang kedaulatan, yaitu Rakyat Indonesia.
Lembaga Tertinggi itu diberi nama Majelis Permusyawaratan Rakyat. Di situlah seluruh elemen rakyat seharusnya bermusyawarah. Menentukan arah perjalanan bangsa. Memilih petugas rakyat yang kita sebut Mandataris MPR untuk melaksanakan apa yang sudah diputuskan rakyat di MPR.
Inilah sistem terbaik yang telah dipikirkan para pendiri bangsa. Tentu sistem tersebut butuh disempurnakan dan diperkuat agar lebih baik. Bukan diubah total, bahkan dibubarkan. Seperti yang dilakukan bangsa ini saat Reformasi yang lalu. Dengan semena-mena mengadopsi begitu saja sistem bernegara ala barat yang liberal dan individualistik.
Akibatnya, dalam 20 tahun terakhir ini, kita justru merasakan situasi yang semakin mundur. Cita-cita reformasi untuk menghapus Korupsi serasa semakin jauh dengan meningkatnya angka Indek Persepsi Korupsi Indonesia.
Ketidakadilan semakin terlihat dengan kasat mata, bahkan menjadi isi berita sehari-hari. Demikian juga dengan kemiskinan struktural yang masih sulit kita entaskan, meskipun bangsa ini sudah merdeka selama 77 tahun.
Kedaulatan Rakyat semakin tidak jelas berada dimana. Karena penentu perjalanan bangsa ini seolah hanya berada di tangan Presiden dan para Ketua Umum Partai.
Karena itu, di bulan yang suci ini, bulan yang penuh hikmah, saya mengajak Keluarga Besar HIKMA untuk kembali menerungkan dan memikirkan, masa depan anak cucu kita. Memikirkan masa depan republik ini agar lebih baik.
Karena ada hadist Nabi yang mengatakan; “Berpikir Satu Jam, Lebih Baik daripada Ibadah Tujuh Puluh Tahun”.
Tentu arti kata ‘berpikir’ dalam hadist tersebut adalah berpikir untuk memperjuangkan kemaslahatan umat dan untuk memperjuangkan apa yang dikehendaki Allah SWT.
Akhir kata, semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan tahun ini diterima oleh Allah SWT, dan kita diberi karunia kesehatan dan umur panjang agar dapat menuntaskan ibadah di Sepuluh Malam terakhir nanti, hingga menutupnya dengan mengucapkan takbir sholat Idul Fitri.
Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Himpunan Keluarga Masserempulu, teruslah beraktivitas untuk bangsa. Jalin silaturahmi, perkuat ukhuwah dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan.