RAJA RAJA NUSANTARA ROH JIWA INDONESIA

Lagu Raja Raja oleh Saiful Oemar ini sangat berkesinambungan dengan semangat Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meluruskan kembali arah perjalanan bangsa dan ketataan negara.

Dimana, tantangan global yang semakin berat, mau tak mau membuat Indonesia harus berbenah diri. Sebab, perubahan ini memaksa semua negara untuk semakin memperkokoh kedaulatannya sebagai sebuah negara. Terutama dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tidak pasti serta dipenuhi suasana turbulensi.

Tak ada jalan lain, selain kembali kepada Azas dan Sistem Bernegara Pancasila. Oleh karenanya, bangsa ini memerlukan sistem ketatanegaraan dan sistem bernegara dirancang oleh para pendiri bangsa, jelas dan terang benderang berdasarkan Pancasila.

Yakni sistem yang mendasarkan kepada spirit Ketuhanan. Sistem yang memanusiakan manusia. Sistem yang merajut persatuan. Sistem yang mengutamakan musyawarah perwakilan dan sistem yang berorientasi kepada keadilan sosial.

Sebelum Indonesia merdeka, Kepulauan Nusantara ini telah dihuni oleh Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Mereka termasuk dalam kelompok Zelfbesturende Land Schappen, atau daerah-daerah berpemerintahan sendiri.

Sedangkan kelompok lainnya yang berada di Nusantara saat itu adalah Kelompok Masyarakat Adat yang menghuni hutan atau wilayah berbasis suku, marga atau nagari. Mereka ini masuk dalam kelompok Volks Gemeen Schappen, atau suku-suku atau penduduk asli Nusantara.

Sehingga sudah seharusnya para Raja dan Sultan serta Masyarakat Adat duduk di MPR di dalam kursi Utusan Daerah. Sebagai bagian tak terpisahkan dari Sejarah Kewilayahan Nusantara yang menjadi faktor kunci lahirnya Republik Indonesia.