Jakarta, 10 November 2023
Bismillahirrohmannirrohim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air,
Saya perlu menyampaikan pidato penutup acara, sebagai pengingat bagi kita semua. Bahwa, hari ini, Penjelmaan Rakyat Indonesia, yang diwakili oleh kalangan dari organisasi-organisasi sosial masyarakat, serikat-serikat, kaum profesional, akademisi dan mahasiswa, serta para raja dan sultan dan masyarakat adat Nusantara, telah menyampaikan Maklumat, bahwa Indonesia harus kembali kepada Pancasila.
Oleh karena itu, sejak saat ini, saya minta kepada saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air untuk menyuarakan. Untuk menggelorakan, dan mengajak sebanyak mungkin elemen-elemen rakyat Indonesia lainnya, untuk bersama dalam satu kesadaran kolektif bangsa, bahwa Indonesia harus lebih baik.
Kita semua harus jujur dan konsisten dengan nilai-nilai yang kita perjuangkan. Nilai-nilai agung yang terkandung di dalam Pancasila. Nilai-nilai yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara. Bukan kepentingan kelompok. Atau kepentingan politik yang semata untuk meraih kekuasaan, tetapi melupakan amanat rakyat.
Mewujudkan Kedaulatan Rakyat harus menjadi tujuan utama, karena Rakyat lah pemilik negara ini. Rakyat lah yang harus menentukan arah perjalanan bangsa ini. Rakyat yang dijelmakan melalui penjelmaan yang utuh. Yang mewakili semua komponen bangsa, yang harus duduk di Lembaga Tertinggi Negara, yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air,
Hari ini kita juga mencatat. Bahwa penyampaian Maklumat Dewan Presidium Konstitusi hanya diterima oleh Anggota-Anggota MPR RI. Tanpa kehadiran satu pun Pimpinan MPR RI. Meskipun dengan dalih akan menerima di lain kesempatan, tetapi kita semua yang hadir di sini harus mencatat, bahwa Pimpinan MPR yang ada saat ini, terbukti Tidak Berpihak kepada utusan-utusan Rakyat yang hari ini hadir di ruangan ini.
Ini adalah sebuah sikap yang tidak layak sebagai tauladan kenegaraan. Apalagi perlu saya sampaikan di sini, bahwa Ketua MPR RI, Saudara Bambang Soesatyo mengikuti proses persiapan acara ini. Bahkan Saudara Bambang Soesatyo ikut hadir di dalam Rapat Koordinasi pada tanggal 26 Oktober 2023. Tetapi hari ini, kita saksikan sendiri, Saudara Bambang Soesatyo tidak hadir di sini. Melalui suratnya, Saudara Bambang Soesatyo menyatakan tidak bisa hadir atas dasar kesepakatan para Pimpinan MPR RI.
Inilah salah satu bukti nyata bahwa kedaulatan rakyat telah dirampok oleh segelintir orang yang berlindung di balik baju kelompok.
Karena Undang-Undang Dasar hasil Amandemen di tahun 2002, memang telah mengubah Kedaulatan Rakyat menjadi Kedaulatan Partai Politik. Sehingga, mereka yang mengatasnamakan Wakil Rakyat sejatinya adalah Wakil Partai Politik.
Hal ini, seharusnya semakin menambah keyakinan kita, bahwa Kedaulatan Rakyat wajib hukumnya untuk kita kembalikan kepada rakyat. Karena negara ini bukan milik kelompok. Bukan milik satu golongan. Tetapi negara ini milik kita semua. Milik rakyat dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Rote.
Sekali lagi, kita harus konsisten untuk berjuang dengan niat luhur dan tulus untuk dan demi Indonesia. Demi generasi yang akan datang. Karena kita semua yang hadir di sini harus menjadi Negarawan.
Dewan Presidium Konstitusi di bawah Arahan Pak Try Sutrisno akan terus berjalan. Mendesak dan mendobrak sekat-sekat penghalang. Akan kami umumkan kepada Rakyat Indonesia, siapa saja yang tidak setuju, dan siapa saja yang menghalangi bangsa dan negara ini untuk kembali ke Pancasila.
Sekali lagi, Indonesia akan mencatat. Siapa saja pengkhianat Pancasila. Siapa saja yang menghalangi bangsa dan negara ini untuk kembali ke Pancasila.
Semoga ikhtiar kita mendapat ridho dari Allah SWT.
Wabillahi Taufiq wal Hidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ketua DPD RI
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti