Sambutan Ketua DPD RI Halal bihalal dan Kick Off KADIN Capacity Development KADIN Provinsi Jawa Timur
Surabaya, 5 Mei 2023
Bismillahirrohmannirrohim, Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati dan banggakan; 1. Menteri Koordinator PMK Republik Indonesia, Profesor Muhadjir Effendy 2. Ketua Umum KADIN Indonesia, yang diwakili Profesor Muliaman Hadad 3. Gubernur Jawa Timur, Ibu Hajjah Khofifah Indar Parawansa 4. Ketua BNSP Indonesia, Bapak Kunjung Masehat 5. Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Saudara Adik Dwi Putranto 6. Perwakilan KADIN Jerman, GIZ dan IHK Trier 7. Para Pengurus Asosiasi Dunia Usaha dan Industri Jawa Timur 8. Para Rektor, Direktur Poltek dan Kepala SMK di Jawa Timur 9. Bapak Ibu dan Hadirin Tamu Undangan yang berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalam, beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari hisab nanti.
Saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT ridho dengan semua amal ibadah kita, dan semoga atas kehendak-Nya, kita diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan Ramadan yang akan datang dalam keadaan sehat wa afiat. Aamiin yaa robbal alamiin.
Saya sampaikan terima kasih kepada KADIN Jawa Timur yang mengundang saya dalam acara yang sangat penting ini. Karena hari ini adalah Kick Off, dimana KADIN Jatim secara konkret melakukan fungsi human development untuk menghasilkan human capital melalui penguatan program Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, bersama Pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Bapak Ibu dan Para Undangan yang saya hormati, Salah satu upaya agar Indonesia bisa keluar dari perangkap pendapatan menengah, untuk kemudian menuju negara berpendapatan tinggi memang harus dipacu dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan.
Karena itu, berulang kali dalam setiap kesempatan, saya selalu sampaikan pentingnya sinergitas antara pemerintah, baik pusat maupun daerah dengan KADIN di seluruh Indonesia.
Saya juga berulang kali sampaikan kepada para kepala daerah, baik Bupati Walikota maupun Gubernur, pentingnya memadukan secara komplementer antara Politik Kebijakan dan Politik Anggaran, sehingga APBD yang berfungsi sebagai stimulus dan variable pengungkit ekonomi daerah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh daerah, dengan berputar di daerah masing-masing. Sehingga sebisa mungkin prioritas belanja APBD adalah di daerah masing-masing.
Dalam konteks human development dan human capital, pemerintah pusat sudah sepakat bahwa model Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi tidak lagi diarahkan kepada suplay oriented. Tetapi kepada demand oriented.
Sehingga, sinergitas yang kuat antara KADIN dan Pemerintah menjadi sangat penting dalam penentuan Politik Kebijakan pemerintah, terutama dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan tenaga pendidik, untuk dapat menjawab orientasi permintaan atau demand oriented tersebut.
Oleh karena itu, KADIN harus mampu menjadi sumber informasi paling update terhadap demand SDM untuk Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja, yang terus berubah akibat disrupsi teknologi.
Ini penting, agar kita tidak mengulang kesalahan politik kebijakan yang tidak tepat akibat minimnya suplay data dan informasi yang akurat dari lapangan. Selain juga kurang luwesnya program kebijakan dan penyesuaian regulasi pemerintah untuk mengantisipasi perubahan yang cepat di era disrupsi.
Secara khusus, saya juga meminta Kementerian Koordinator PMK sebagai koordinator dari Kementerian Pendidikan, agar memberikan ruang yang semakin luas dan kemudahan kepada lembaga pendidikan, khususnya SMK dan Politeknik serta Perguruan Tinggi untuk melakukan perubahan dan penyesuaian kurikulum.
Tanpa penyesuaian kurikulum yang luwes, akan menjadi hambatan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi, yang setiap waktu meningkatkan tolok ukur meteri ujian kompetensi.
Dan yang lebih penting lagi, kita sudah menghadapi era disrupsi teknologi yang sangat cepat. Akan sangat berat tantangan bagi kita untuk membangun SDM di tengah ancaman tekonologi Automasi dan Artificial Intelligent yang akan menggantikan manusia di beberapa sektor pekerjaan.
Padahal di satu sisi, Indonesia akan menghadapi ledakan jumlah penduduk usia produktif yang mencapai sekitar 70 persen dari total populasi.
Pemerintah menyebut ledakan jumlah penduduk usia produktif tersebut dengan sebutan Bonus Demografi.
Tetapi saya mengingatkan. Bisa saja memang menjadi Bonus Demografi. Tetapi jika tidak kita kelola dan persiapkan dengan baik, bisa menjadi sebaliknya, bukan Bonus Demografi, tetapi Bencana Demografi.
Karena melimpahnya usia produktif yang tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan pekerjaan, justru akan berpotensi meningkatkan jumlah pengangguran dan permasalahan sosial lainnya. Salah satunya meningkatnya angka kemiskinan.
Karena data dari World Statistics menunjukkan, dalam 10 tahun terakhir, prosentase pekerja profesional di Indonesia masih di kisaran angka 4,90 persen. Sementara tenaga teknisi profesional di angka 2,40 persen. Padahal profesi tersebut adalah profesi yang relatif dapat bertahan di era disrupsi teknologi.
Artinya, human development untuk mewujudkan human capital menghadapi tantangan yang tidak mudah. Apalagi dengan orientasi sesuai kebutuhan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja masa depan.
Tetapi saya optimis, dengan kepengurusan KADIN Jatim hari ini, yang mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Timur, insya Allah Jawa Timur akan menjadi pilot project untuk KADIN Capacity Development. Terutama dalam upaya membangun SDM.
Apalagi dengan dukungan KADIN Jerman yang selama ini menjalin kerjasama dengan KADIN Jatim dalam penguatan program Vokasi, saya yakin program Vokasi KADIN Jatim sudah sesuai track, karena kita semua tahu, bahwa Jerman adalah salah satu negara yangbisa kita jadikan benchmarking dan best practice untuk Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Akhir kata, semoga apa yang kita upaya bersama ini mampu menjawab tantangan masa depan, khususnya bagi Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja.
Saya meyakini, Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan menjadi sentral dunia, apabila kita mengoptimalkan keunggulan komparatif yang kita miliki. Yakni, sektor pangan, yang terdiri dari pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta keanekaragaman hayati hutan dan pariwisata. Selain sumber daya mineral dan gas.
Karena itu saya katakan, Indonesia masa depan harus menjadi negara yang menjamin harapan hidup penduduk bumi, melalui lumbung pangan dan air, serta oksigen untuk paru-paru dunia.
Roadmap ini tentu membutuhkan leadership yang kuat dan berani untuk melakukan koreksi atas arah kebijakan ekonomi nasional. Termasuk melakukan koreksi atas mazhab ekonomi dan sistem bernegara yang kita anut saat ini.
Kiranya itu yang dapat saya sampaikan. Selamat kepada KADIN Jatim atas Kick Off KADIN Capacity Development hari ini. Teruslah berbuat untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.