Sambutan Ketua DPD RI
Musyawarah Cabang
Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila
Kabupaten Jember
Minggu, 6 Agustus 2023
Bismillahirrohmannirrohim, Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua,
M e r d e k a ……!!! P a n c a s i l a …… 3 x !!!
Yang saya hormati dan banggakan; Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari hisab nanti.
Saya ucapkan Selamat kepada pengurus Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila yang telah menjalankan kewajiban roda organisasi, dengan menyelenggarakan Musyawarah Cabang pada hari ini.
Saya ingin mengisi sambutan saya hari ini dengan mengingatkan kita semua tentang tugas utama Pemuda Pancasila, yaitu untuk menjaga Ideologi Pancasila tetap menjadi nafas dan jalan kehidupan bangsa dan negara ini.
Untuk itu, semua kader Pemuda Pancasila harus memahami secara utuh dinamika perjalanan bangsa dan negara ini. Terutama praktek ketatanegaraan Indonesia yang sejak era reformasi ternyata semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila.
Karena faktanya, berdasarkan hasil kajian ilmiah berbasis akademik yang dilakukan Profesor Kaelan dari Universitas Gadjah Mada, disimpulkan bahwa Undang-Undang Dasar hasil perubahan di tahun 1999 hingga 2002 silam, telah mengubah 95 persen isi dari Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945. Dan itu menyebabkan, Konstitusi hasil perubahan di era Reformasi itu telah meninggalkan Pancasila sebagai Norma Hukum Tertinggi. Bahkan oleh Profesor Kaelan dikatakan, Konstitusi Indonesia saat ini justru menjabarkan Ideologi lain, yaitu Individualisme dan Liberalisme. Sehingga tidak mengherankan bila perekonomian Indonesia semakin Kapitalistik.
Kedaulatan dan penjelmaan rakyat di dalam Sistem Demokrasi rumusan pendiri bangsa telah kita tinggalkan. Dan digantikan dengan kedaulatan Partai Politik. Sementara Ekonomi dengan mazhab pemerataan dan kesejahteraan juga telah digantikan menjadi ekonomi pertumbuhan. Akibatnya, terjadi kesenjangan yang semakin tinggi, antara si kaya dan si miskin.
Sehingga tidak mengherankan jika dalam 25 tahun perjalanan Reformasi, kita melihat semakin banyak keganjilan atau paradoksal yang terjadi di tengah-tengah kita.
Bahkan Indonesia terasa semakin gagap menghadapi tantangan dunia masa depan, yang semakin kompleks dan tidak pasti. Karena lemahnya kedaulatan negara dan lemahnya kekuatan ekonomi negara, dalam menyiapkan ketahanan di sektor-sektor strategis.
Sementara, negara-negara di dunia mulai menyiapkan re-posisi untuk menyongsong masa depan, berdasarkan keunggulan masing-masing negara. Apakah mengutamakan keunggulan Kompetitif, atau Komparatif yang mereka miliki.
Hadirin dan Para Kader Pemuda Pancasila yang saya banggakan, Persoalan fundamental tersebut harus menjadi perhatian semua komponen bangsa. Terutama kader Pemuda Pancasila. Untuk mengkaji dan meninjau ulang Sistem Bernegara yang saat ini kita terapkan dan jalankan.
Karena tantangan yang dihadapi Indonesia di masa depan akan semakin kompleks. Karena perubahan global memaksa semua negara untuk semakin memperkokoh kedaulatannya sebagai sebuah negara.
Dan untuk memperkokoh kedaulatan sebuah negara, memerlukan kerjasama, semangat kejuangan, dan sumbangsih positif serta keterlibatan semua elemen bangsa tanpa kecuali.
Untuk itu, diperlukan Sistem Ketatanegaraan dan Sistem Bernegara yang lebih sempurna. Yang mampu memberi jawaban atas tantangan dan ancaman masa depan.
Sebuah Sistem yang mampu mewadahi atau menjadi wadah yang utuh bagi semua elemen bangsa. Sebuah wadah yang benar-benar menjadi Penjelmaan Seluruh Rakyat. Sehingga hakikat Kedaulatan Rakyat benar-benar memiliki tolok ukur dan saluran di dalam mekanisme ketatanegaraan kita.
Sehingga bangsa ini akan semakin kuat. Karena pemilik kedaulatan, yaitu rakyat, berhak untuk ikut menentukan Arah Perjalanan Bangsa. Sehingga pembentukan jiwa Nasionalisme dan Patriotisme seluruh rakyat terbangun dengan sendirinya, untuk secara bersama mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Itulah Sistem Bernegara yang dirumuskan para pendiri bangsa ini. Yang kita kenal dengan nama Sistem Demokrasi Pancasila dan Sistem Ekonomi Pancasila. Sebuah sistem tersendiri. Sistem asli Indonesia. Tidak mengadopsi Sistem Liberalisme dan juga tidak mengadopsi Sistem Komunisme.
Sistem terbaik rumusan para pendiri bangsa ini belum pernah kita terapkan secara benar di Era Orde Lama dan Orde Baru. Tetapi sudah kita kubur dan buang, melalui Amandemen yang kita lakukan di tahun 1999 hingga 2002 silam.
Akibatnya, kekuasaan menjalankan negara hari ini hanya ada di tangan Ketua Partai dan Presiden terpilih. Sehingga, jika Presiden terpilih membangun koalisi dengan Ketua-Ketua Partai, maka kemanapun negara ini akan dibawa, terserah mereka. Rakyat sama sekali tidak memiliki ruang kedaulatan.
Kedaulatan negara faktanya ada di tangan Ketua Umum Partai Politik dan Presiden terpilih. Bukan di tangan rakyat sebagai pemilik negara ini. Sehingga yang terjadi, Oligarki Politik dan Oligarki Ekonomi semakin membesar dan menguasai negara.
Karena terjadi hubungan timbal balik antara Oligarki Politik dan Oligarki Ekonomi akibat biaya politik yang mahal di dalam Pemilihan Presiden secara langsung. Begitu pula dengan pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota secara langsung.
Hal itu membawa implikasi sulitnya mewujudkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena kekayaan sumber daya alam negara ini hanya dinikmati segelintir elit. Sementara jutaan rakyat dalam keadaan miskin, dan rentan untuk menjadi miskin.
Hadirin dan Para Kader Pemuda Pancasila yang saya banggakan, Oleh karena itu, gagasan untuk mengembalikan negara ini kepada Sistem Bernegara Rumusan Para Pendiri Bangsa harus kita gaungkan untuk menjadi kesadaran kolektif bangsa.
Seperti juga telah disuarakan oleh Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila dan elemen-elemen bangsa yang lain. Baik itu Raja dan Sultan Nusantara, Para Jenderal Purnawirawan TNI/Polri, Akademisi dan Pemerhati Konstitusi, Tokoh Masyarakat dan Keagamaan serta sejumlah Organisasi Masyarakat lainnya. Sehingga DPD RI telah mengambil sikap secara kelembagaan untuk menawarkan proposal kenegaraan kepada seluruh stakeholder bangsa, untuk kita kembali kepada sistem bernegara sesuai rumusan para pendiri bangsa, untuk kemudian kita perkuat dan sempurnakan.
Karena memang tidak ada pilihan. Sistem bernegara hari ini yang diakibatkan oleh Kecelakaan Perubahan Konstitusi di era Reformasi harus kita akhiri dengan cara kembali kepada rumusan asli sistem bernegara dan sistem ekonomi Pancasila.
Kita harus berani bangkit. Harus berani melakukan koreksi. Bahwa Sistem Demokrasi Pancasila yang sudah kita tinggalkan mutlak dan wajib kita kembalikan. Dan itu adalah tugas utama kader Pemuda Pancasila saat ini.
Caranya adalah dengan mendorong lahirnya Konsensus Nasional melalui kesadaran kolektif bangsa, bahwa kita harus kembali menerapkan Sistem Bernegara dan Sistem Ekonomi yang dirumuskan para pendiri bangsa. Sistem yang terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945 berikut Penjelasannya.
Tentu, Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 tersebut perlu kita sempurnakan kelemahannya. Dengan cara melakukan Amandemen dengan Teknik Adendum. Sehingga tidak mengganti konstruksi sistem bernegara asli Indonesia.
Sehingga, tujuan dan cita-cita negara yang terdapat di Alinea ke IV Naskah Pembukaan Konstitusi, dapat kita capai. Yang pada akhirnya, akan dapat mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Kiranya itu yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk jalan yang lurus, memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua. Amiin yaa robbal alamiin.
Dengan mengucap Bismillahirrohmannirohim, Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Jember, saya nyatakan dibuka.
P a n c a s i l a ….. 3 x !!! M e r d e k a ….. !!!
Wallahul Muwafiq Ila Aqwomit Thoriq Wassalamualaikum Wr. Wb.