Sambutan Ketua DPD RI
Seminar Kesehatan Morula IVF – KADIN Surabaya “Fase Kehidupan Setelah 35 Tahun dan Pengaruh Paparan
Sinar Matahari Terhadap Kesuburan”
Surabaya, 25 Mei 2023
Bismillahirrohmannirrohim, Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati dan banggakan; 1. Ketua KADIN Kota Surabaya, Ananda Muhammad Ali Affandi Mattalitti 2. Kepala Divisi Pengembangan Morula IVF Indonesia, Bapak Rahmad Tyas Dwinata 3. Pembicara Utama Seminar, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Dokter Benedictus Arifin 4. Para Dokter dan Tenaga Kesehatan di bidang Kesehatan Fertilitas 5. Bapak Ibu dan Hadirin tamu undangan yang saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalam, beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari hisab nanti.
Saya sampaikan terima kasih kepada Morula IVF dan KADIN Kota Surabaya, yang mengundang saya untuk ikut memberikan sambutan dalam Seminar Kesehatan yang membahas tentang Kesuburan Fertilitas bagi mereka yang berusia di atas 35 tahun, yang diselenggarakan hari ini.
Saya memohon maaf, tidak dapat hadir di tengah-tengah Bapak Ibu dan hadirin, dikarenakan saya harus menghadiri kegiatan yang sudah terjadwal sebelumnya.
Bapak Ibu dan Hadirin yang saya hormati, Perubahan perilaku manusia, khususnya masyarakat moderen memang membawa konsekuensi timbulnya persoalan medis. Salah satunya adalah pola hidup yang memaksa seseorang untuk bekerja keras dalam durasi waktu yang panjang.
Baik yang bekerja di dalam ruangan saja, maupun sebaliknya, di lapangan seharian. Sehingga ada yang sama sekali tidak terpapar matahari, atau sebaliknya over paparan ultra violet.
Manusia pekerja tidak hanya didominasi kaum laki-laki saja. Tetapi juga perempuan. Baik yang masih lajang, maupun yang sudah berpasangan. Tidak sedikit pasangan suami-istri yang sama-sama bekerja.
Akibat dari perubahan pola hidup ini, tidak jarang menimbulkan beberapa persoalan Kesehatan, khususnya di sisi Kesuburan Fertilitas. Sehingga tidak sedikit pula, pasangan suami-istri yang telah menginjak usia 35 tahun, belum dikarunia anak.
Di beberapa negara, hal ini telah menjadi persoalan sosial dan sekaligus menjadi kerawanan populasi usia produktif. Karena putusnya rantai kesinambungan populasi berdasarkan usia, atau kesenjangan jarak usia. Dan hal itu membawa dampak negatif bagi ketahanan sosial suatu negara.
Karena itu, faktor Kesehatan atau Kesuburan Fertilitas menjadi isu penting, selain Kesehatan Kandungan Ibu Hamil dan Kesehatan Balita. Sehingga fokus kebijakan Kesehatan Nasional Indonesia seharusnya tidak hanya kepada Kesehatan Ibu Hamil dan Kesehatan Balita saja, tetapi juga kepada Kesuburan Fertilitas.
Hal ini penting, untuk menjaga kesinambungan generasi usia produktif, dimana Indonesia akan mengalami lonjakan usia produktif di tahun 2035 hingga 2045 mendatang.
Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Morula IVF, yang telah menjadi pelopor peningkatan Kesehatan di bidang Kesuburan Fertilitas melalui beberapa program yang digagas Morula IVF. Saya berharap pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan dapat memberikan dukungan yang lebih maksimal.
Kiranya itu yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian Bapak Ibu dan Hadirin sekalian, saya ucapkan terima kasih.