Dipublikasikan pada Minggu 10 Oktober 2021 19:32 WIB
SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengapresiasi peran organisasi Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) dan Laskar Siliwangi Indonesia (LSI) yang menyelenggarakan program Gerakan Hayu Vaksin, Minggu (10/10/2021) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, program vaksinasi memang perlu dipercepat sehingga Indonesia bisa segera keluar dari situasi pandemi Covid-19.
Percepatan penting dilakukan oleh karena vaksinasi di Indonesia masih berada di kisaran angka 40 persen dari jumlah penduduk penerima vaksin.
“Untuk mencapai kekebalan komunal, kita membutuhkan penyebaran vaksinasi minimal 70 persen dari jumlah penduduk penerima vaksin,” kata LaNyalla dalam sambutannya secara virtual.
Untuk melakukan percepatan penyebaran vaksinasi, Senator asal Jawa Timur itu menilai memang harus ditempuh dengan program-program yang digelar oleh organisasi maupun perusahaan.
“Sehingga kita harus berikan apresiasi kepada LAKRI dan LSI yang telah membantu pemerintah dalam percepatan pemerataan vaksinasi nasional,” tutur LaNyalla.
Namun, LaNyalla juga mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah obat anti Covid-19. Vaksinasi ditujukan untuk peningkatan kekebalan tubuh terhadap serangan virus. Sehingga, LaNyalla meminta kepada mereka yang telah menerima suntikan vaksin jangan lantas melepas masker dan meninggalkan budaya 3M yang selama ini telah kita jalani.
“Meskipun vaksinasi sudah dilakukan, protokol kesehatan harus tetap diterapkan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, harus tetap dilakukan, terutama di lokasi kerumunan atau tempat-tempat umum,” pesan LaNyalla.
Dikatakannya, Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan meminta jajaran terkait dalam pemerintahan untuk mendorong percepatan program vaksinasi. Termasuk kepada pemerintah daerah, Presiden juga mengingatkan agar melibatkan semua elemen masyarakat untuk membantu percepatan program vaksinasi.
“Sehingga, upaya yang dilakukan LAKRI dan LSI ini sudah seharusnya diikuti oleh elemen masyarakat atau organisasi masyarakat yang lainnya, agar proses vaksinasi di Jawa Barat dapat lebih cepat dilakukan,” ujar LaNyalla.
Sebab, LaNyalla menyebut hanya dengan percepatan program vaksinasi kita dapat mencapai target kekebalan komunal atau herd immunity. Kekebalan komunal ini sangat penting dikejar, karena masih adanya ancaman serangan gelombang ketiga seperti sempat terjadi di Singapura dan Malaysia.
“Tentu kita berharap tidak menyebar ke Indonesia. Semoga ikhtiar positif yang dilakukan LAKRI dan LSI dapat memberi manfaat nyata sebagai kerja konkret organisasi dalam rangka pengabdian kepada nusa dan bangsa,” harap LaNyalla.(*)