Dipublikasikan pada Minggu, 7 November 2021 19:19 WIB
SURABAYA, Sebagai dukungan atas perkembangan industri kreatif di tanah air, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan apresiasi terhadap sekelompok anak muda yang bersemangat menunjukkan karya seni kontemporer mereka dengan membuka Art Exhibition Le Musée di Jalan DR Wahidin Surabaya, Minggu (7/11/2021).
Ia mengaku kagum dan merasa bangga, bahwa akhirnya Surabaya memiliki sebuah galeri seni yang bisa menjadi sarana pameran yang bisa didatangi dan banggakan. Bahkan mantan Ketua Kadin Jatim tersebut sempat meneteskan air matanya karena terharu dengan semangat anak-anak tersebut. Ia mengatakan, kegigihan mereka telah mengingatkannya pada masa-masa sulit yang telah ia lalui di masa muda, saat memulai berkarya dengan buka pameran.
“Saya sangat mengingat masa muda saya. Saya paling suka bikin pameran. Saat saya berusaha menjadi seorang pengusaha muda, saya lalui pertama kali adalan membuat pameran. Awal bikin pameran, rugi hampir Rp 200 juta. Tetapi saya berpikir saya harus bangkit saya tidak boleh tetap berdiri disini akhrinya saya berhasil sekalipun tidak semudah yang saya bayangkan,” ungkap LaNyalla sambil tersedu.
Ia yakin semua orang pernah mengalami kerugian atau kesulitan, apalagi di awal memulai karier. Untuk itu, ia berpesan agar anak-anak muda terus bersemangat.
“Dan saya yakin adik-adik pasti mengalami seperti itu dan tetaplah semangat jangan putus sampai di sini pasti Allah akan membantu,” katanya.
LaNyalla juga mengingatkan akan semangat Sumpah Pemuda yang telah kita peringati pada tanggal 28 Oktober yang lalu. Menurutnya, Sumpah Pemuda adalah sebuah spirit dan semangat bersatunya para pemuda untuk berbuat suatu karya yang nyata demi lahirnya sebuah bangsa, yang kemudian menjadi Republik yang ini.
“Semangat itulah yang saya harapkan ada di dada Ananda dan Adik-Adik semua. Semangat untuk menghasilkan sebuah karya. Demi mengisi sejarah perjalanan bangsa dengan karya-karya nyata yang bermanfaat dan memberi sumbangsih bagi negeri ini,” tandasnya.
Dan dengan semangat itu pula, ia berharap generasi muda ini menjadi penerus bangsa yang memiliki karakter dan kepribadian bangsa. Dengan tetap membumikan inovasi dan kreatifitas yang kalian buat. Sehingga menjadi inspirasi bagi pemuda dan pemudi di Indonesia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, di era global dan percepatan teknologi serta dis-rupsi di berbagai bidang saat ini, akan memberi tantangan yang sangat berat. Karena itu, ADNA Studio Creative harus mampu menjawab tantangan itu, dengan menjadi pusat kreativitas kalangan muda di Surabaya untuk memamerkan karya-karya seni dan kreatifitas lainnya.
“Dan karya-karya tersebut tidak hanya terpampang di Studio ini, tetapi juga harus terpampang di media komunikasi digital lintas batas yang ada. Sehingga dapat dilihat dan diapresiasi oleh siapapun dan dimanapun. Karena digitalisasi sudah menjadi keharusan. Seperti halnya Museum, Perpustakaan dan Galeri Seni di beberapa negara yang telah menyediakan saluran digital untuk diakses oleh siapapun di penjuru dunia,” ungkap LaNyalla.
Apalagi generasi muda Indonesia saat ini, atau yang biasa kita sebut dengan kaum millennial, sangat identik dengan Digital Lifestyle, yang mobile, personal dan interactive. “Saya yakin, dengan Le Musee Art Exhibition kali ini, bisa menjadi pemantik semangat Warga Surabaya, khususnya generasi muda untuk bisa lebih mengeksplorasi dan menemukan sesuatu hal yang baru di bidang seni,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga mengungkapkan kekaguman atas keberhasilan anak-anak muda Surabaya yang ternyata mampu menyulap rumah tua menjadi sebuah exhibition instalasi seni kontemporer yang keren.
“Saya yakin kalau diberi kesempatan lagi akan jauh lebih keren lagi. Ini menunjukkan bahwa mereka sudah bisa mengkonversi apa yang ada menjadi sesuatu yang membanggakan. Karena seni kontemporer ini ciri khas dari kota-kota yang memiliki ciri khas di dunia seni dan kreatif. Dan ternyata di Surabaya ada dan saya salut. Kita akan terus promosikan supaya semua orang tergerak akan semakin banyak, semacam efek bola salju sehingga akan ada tempat-tempat lain yang menarik yang akan dikonversi menjadi instalasi-instalasi seni di Surabaya,” aku Emil.
Dukungan tersebut menurutnya sebagai upaya mendorong industri kreatif di Jawa Timur yang saat ini sudah mulai bergerak. “Kami akan terus mendorong. Karena industri kreatif itu semua tentang ekosistem. Dan karena ekonomi kreatif maka harus ada buyer atau pembeli. Nah, semakin masyarakat mengapresiasi nilai-nilai seni, maka semakin maju industri ini,” pungkas mantan Bupati Trenggalek tersebut.(*)