Dipublikasikan pada Senin, 14 Februari 2022 20:07 WIB
JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, diundang untuk membuka Muktamar ke-10 Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) yang akan berlangsung akhir Maret 2022.
Undangan disampaikan Pimpinan Pusat Hima Persis saat bertemu LaNyalla di ruang kerjanya, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/02/2022)
Perwakilan Hima Persis yang hadir adalah Ketua Umum Iqbal M Dzilal, Sekjen Ceceng Kholilulah, Budi R Ritonga (Ketua Bidang Politik dan Hukum), Sofyan (Wakil Bendahara) dan Dwi Hariwibowo (anggota bidang).
Menurut Iqbal, Muktamar ke-10 akan dilaksanakan di Kota Serang, Banten, 24-28 Maret, dengan tema “Bangkit, Bersatu, Indonesia Maju”.
Tema tersebut diambil karena melihat kondisi Indonesia sekarang, baik perekonomian, kesehatan, dan lain-lain.
“Maksudnya adalah kita harus bangkit dan harus optimis dengan kondisi saat ini. Namun bangkit itu juga harus dilakukan bersama-sama alias bersatu. Artinya rasa persatuan harus menjadi landasan utama dalam gagasan-gagasan kebangkitan itu sehingga menuju Indonesia maju,” ucap dia.
Iqbal juga menyinggung PT 20 persen yang membuat polarisasi tajam di masyarakat. Oleh karena itu sudah sebaiknya PT 20 persen dihapus. Hima Persis memandang PT 0 persen menjadi solusi mencegah perpecahan anak bangsa.
“Kita melihat adanya disintegrasi bangsa karena PT 20 persen itu. Dimana dua kali Pilpres kita hanya dikasih dua pilihan calon sehingga hadap-hadapannya sangat tajam,” ucap dia.
Ditambahkan oleh Ceceng, PT 0 persen juga menjadi terobosan bagus bagi anak-anak bangsa sehingga bisa menjadi calon pemimpin nasional ke depan.
“Karena Indonesia tidak kurang kader. Indonesia surplus kader. Saat ini kering pemimpin karena ada sistem yang rusak,” ujarnya.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, berharap Muktamar menghasilkan kepemimpinan baru yang lebih baik dan juga keputusan-keputusan strategis yang bermanfaat bagi negara.
“Para kader harus mempunyai gagasan-gagasan besar di muktamar yang bisa memberi solusi bagi permasalahan bangsa. Termasuk soal Presidential Threshold tadi. Itu harus sama-sama kita perjuangkan,” tuturnya.(*)
BIRO PERS, MEDIA, DAN INFORMASI LANYALLA www.lanyallacenter.id