Dipublikasikan pada Selasa, 12 Oktober 2021 23:34 WIB
SURABAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung agar alat musik tradisional asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sasando, diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh United Nations Educational Scientific Cultural Organization (UNESCO).
Untuk mewujudkan hal itu, Perkumpulan Rote Bersatu (PRB) berkumpul di anjungan NTT dan menggelar Rapat Panitia Acara Budaya dan Rohani pada 10 Oktober 2021. Keputusan rapat tersebut, PRB akan memperjuangkan Trilogi Sasando, Ti’i Langga dan Haik sebagai warisan dunia dari UNESCO.
Menurut LaNyalla, perjuangan masyarakat Rote sudah seharusnya menjadi perjuangan bersama. Pemerintah pun sepatutnya memberikan dukungan. Apalagi, usulan agar Trilogi Rote Haik, Ti’i Langga, Sasando, diakui PBB sebagai Warisan Budaya Dunia telah dilakukan bertahun-tahun.
“Saya mengajak seluruh masyarakat mendukung perjuangan tersebut. Usulan tersebut sangat beralasan karena Haik, Ti’i Langga dan Sasando memenuhi kriteria atau kategori unsur atau hasil budaya yang ditetapkan oleh UNESCO,” tegas LaNyalla.
Di samping itu, LaNyalla menilai Haik, Ti’I Langga dan Sasando memiliki atau memenuhi syarat Warisan Dunia Kategori Tak Benda yang memiliki nilai-nila etika, estika serta filosofis dan ciri khas strata dalam tataran derajat kebangsawaan.
PBB melalui Program Warisan Dunia atau World Heritage UNESCO juga mengizinkan setiap negara mengajukan suatu hasil atau unsur budaya bangsa, suku, sub-suku di dunia agar menjadi menjadi Warisan Budaya Dunia yang dapat diajukan setiap dua tahun sekali.
Menurut LaNyalla, tak hanya masyarakat Rote, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia ingin agar Sasando menjadi Warisan Budaya Dunia yang ada di Indonesia seperti juga warisan dunia yang lain seperti Candi Borobudur, Prambanan, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Ujung Kulon, Situs Manusia Purba Sangiran, Taman Nasional Lorentz, Hutan Tropis Sumatera, Sistem Subak di Bali dan lainnya.
“Saya kira Sasando bukan hanya milik masyarakat Rote, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari kebudayaan dan kesenian bangsa Indonesia. Untuk itu, sudah sepatutnya dukungan kita berikan penuh agar perjuangan mendapatkan status Warisan Budaya Dunia dapat diakui oleh UNESCO,” ujar LaNyalla.(*)