Dipublikasikan pada Senin, 25 Oktober 2021 09:37 WIB
TASIKMALAYA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, didoakan menjadi Presiden Republik Indonesia oleh Pimpinan Umum Pondok Pesantren Bantargedang, KH Achef Mubarok. Doa itu dipanjatkan saat LaNyalla melakukan Safari Konstitusi ke Pondok Pesantren Bantargedang, di Kampung Bantargedang, Kelurahan Kersanegara, kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (24/10/2021) malam.
Dalam kunjungan kerja tersebut, LaNyalla didampingi sejumlah Senator, di antaranya Eni Sumarni (Jabar), Bustami Zainuddin (Lampung), Andi Muhammad Ihsan (Sulsel) dan Fachrul Razi (Aceh). Sementara KH Achef Mubarok didampingi Dewan Kiai KH Asep Hidayat yang juga Senator asal Jabar, beserta jajaran pengurus pondok pesantren.
Kiai Achef menilai pertemuannya dengan LaNyalla yang dilakukan pada malam hari itu merupakan kehendak Allah SWT.
“Pertemuan ini memang Allah SWT yang rencanakan. Saya doakan Bapak jadi Presiden pada Pemilu tahun 2024. Asal niat baik dan tidak melanggar konstitusi, kami siap mendukung. Pesan saya adalah, Bapak harus mendobrak kedzoliman yang ada,” kata Kiai Achef.
Di sisi lain, Kiai Achef ikut menyoroti wacana Amandemen ke-5 Konstitusi yang tengah diwacanakan oleh DPD RI. Katanya, sepanjang seluruh anggota DPD RI solid, ia yakin Amandemen ke-5 Konstitusi bisa dilakukan.
“Yang terpenting tujuannya adalah untuk kemaslahatan umat. Kuncinya adalah solid. Jika soliditas di antara anggota DPD RI terjalin, Insya Allah bisa terealisasi. Tentunya semua atas kehendak Allah SWT,” tutur dia.
Pada kesempatan itu, LaNyalla mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang disampaikan Kiai Achef. Senator asal Jawa Timur itu sependapat dengan Kiai Achef untuk menyampaikan fakta apa adanya. Hal itu pula yang menjadi pedoman hidupnya selama ini.
“Selama ini saya selalu bicara apa adanya saja. Kebenaran itu adalah benar, salah ya, salah,” tegas LaNyalla.
LaNyalla sedikit bercerita mengenai awal mula ia memperjuangkan Amandemen ke-5 Konstitusi. Dahulu, kata LaNyalla, Utusan Daerah yang merupakan anggota MPR RI bisa mencalonkan Presiden.
“Sekarang, Utusan Daerah yang menjelma menjadi DPD RI tak bisa berbuat apa-apa. Fungsinya hanya mengawasi dan menerima aspirasi, itu saja,” ujar LaNyalla.
Hal lain yang disoroti LaNyalla adalah minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) tangguh dan unggul yang dimiliki bangsa ini. Sehingga, kata dia, angkatan kerja di dalam negeri sedikit ruang mendapatkan pekerjaan yang layak.
Ke depan, selain kesejahteraan masyarakat yang harus diperjuangkan, LaNyalla menilai SDM merupakan pekerjaan besar yang harus menjadi perhatian serius pemerintah.
“Salah satu upaya dan mendasar dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah meningkatkan kapasitas SDM-nya. Ketika SDM mumpuni, maka dia dapat memaksimalkan segala potensi diri yang dimilikinya. Kesejahteraan otomatis akan mengikuti,” papar LaNyalla.(*)