Rabu, Januari 15, 2025

Sambutan Ketua DPD RI Pra Rakernas ke-I NDARU Pandu NKRI Seminar Bela Negara Memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia

Loading

Jakarta, 8 Agustus 2024

Bismillahirrohmannirrohim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati dan banggakan;
1. Rois ‘Aam JATMAN, yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, sekaligus Pendiri NDARU, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
2. Ketua Dewan Pembina DPP NDARU Habib Sholeh Alatas
3. Ketua Umum DPP NDARU Mas Aditya Yusman
4. ….
5. ….

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dalam keadaan sehat wal afiat.

Sholawat serta salam, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalam, beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaat beliau di hari hisab nanti.

Saya sampaikan terima kasih kepada Nderek Guru, yang mengundang saya untuk hadir dalam agenda Kegiatan Pra Rakernas ke-I NDARU, yang dirangkai dengan Seminar Bela Negara dan Pengukuhan DPW NDARU se-Indonesia serta Peluncuran Buku Cahaya Merah Putih, karya Abah Habib Lutfhi.

Bapak Ibu dan Hadirin yang saya banggakan,
Nderek Guru atau mengikuti guru adalah kewajiban setiap diri manusia. Karena kita belajar tentang apapun, sejatinya harus dengan guru. Karena kalau tanpa guru, bisa keblinger. Kecuali kita insan pilihan, yang mendapat Karomah dari Allah SWT, melalui Ilmu Laduni.

Oleh karena itu, kita harus punya guru. Sehingga apa yang kita pelajari Sanad-nya juga jelas. Bahkan ilmu Sanad ini pada hakikatnya kita baca di setiap kita sholat. Yaitu di dalam Surat Al-Fatihah. Ketika kita meminta kepada Allah petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telahAllah beri nikmat dan petunjuk.

Artinya ada Sanad yang jelas di situ. Bahkan meminta petunjuk pun, mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh orang-orang sebelum kita, yang telah mendapat nikmat dari Allah. Artinya, kita juga harus mengikuti dawuh guru. Karena sejatinya guru tidak akan menjerumuskan muridnya.

Karena itu beliau menulis Buku Cahaya Merah Putih. Sebuah pendalaman hakikat Jati Diri dan Karakter Bangsa Indonesia. Bangsa yang besar. Bangsa yang lahir dari Sejarah Panjang Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Bangsa yang memiliki nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial.

Inilah yang harus kita bangkitkan kembali. Harus kita didik dan ajarkan kembali kepada generasi muda penerus bangsa. Karena seperti dikatakan Ki Hajar Dewantoro; jika anak didik tidak kita ajar dengan kebangsaan dan nasionalisme, mungkin nanti akan menjadi lawan kita.

Untuk itu saya berharap NDARU benar-benar menjadi Pandu NKRI. Memberikan tauladan dan harapan bagi bangsa dan negara untuk kita membangun tekad bersama, dalam menghadapi tantangan masa depan untuk Indonesia yang lebih Baik, Adil, dan Makmur.

Akhir kata, saya ucapkan selamat berkiprah untuk Indonesia kepada para pengurus NDARU. Semoga ikhtiar kebaikan yang kita upayakan mendapat Ridho dari Allah SWT.

Wallahul Muwaffiq Ila Aqwomith Thoriq
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ketua DPD RI


AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

Foto Terkait

etua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri Pra Rakernas ke-I NDARU yang dirangkaikan dengan Pengukuhan DPW NDARU se-Indonesia, Seminar Bela Negara dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia dan peluncuran buku berjudul Cahaya Merah Putih karya Rois ‘Aam JATMAN
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri Pra Rakernas ke-I NDARU

Berita Foto Terkait

Pidato Terkait